TIPS PARA PETUALANG

Kamis, 18 Februari 2010

tips berwissata di pantai atau pulau seorang petualang

1.Jangan membuang sampah di pantai atau di laut

Selain mengotori pantai dan laut, juga dapat menyebabkan kematian biota laut. Salah satu contohnya adalah kematian penyu akibat menelan sampah plastik yang dibuang oleh pengunjung pantai. Sampah tersebut tidak dapat dicerna oleh penyu.

2. Tidak membeli awetan satwa laut

seperti penyu, taring ikan duyung dsb. Hal ini dapat menyebabkan kepunahan satwa-satwa tersebut karena terjadi eksploitasi secara berlebihan.

3. Tidak membeli cenderamata dari aneka kerajinan terumbu karang

Melakukan hal tersebut merupakan salah satu dukungan terhadap eksploitasi terumbu karang yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan.

4. Tidak menangkap ikan menggunakan bahan peledak/zat kimia

Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya terumbu karang. Selain itu, dapat menyebabkan mematikan spesies lain yang bukan target sehingga merusak tatanan biota di laut.

5. Jangan menginjak atau memegang terumbu karang saat menyelam

Hal ini dapat membunuh satwa karang, sehingga pertumbuhan karang bisa terhambat. Dalam satu tahun karang tumbuh hanya beberapa cm, jika terhambat akan semakin sulit karang untuk tumbuh.Terumbu Karang merupakan suatu ekosistem yang tersusun atas berbagai hewan dan tumbuhan dengan warna, bentuk dan ukuran yang bervariasi. Karang sendiri merupakan endapan kapur (CaCO3) yang diproduksi oleh satwa karang dan simbiosis sebagian satwa karang dengan alga (Terangi; Patria, MP.; Sukmara, et al., 2001).
Terumbu karang memiliki banyak fungsi. Salah satu fungsinya adalah sebagai tempat berkembang biak ikan. Selain itu, juga sebagai penghalang dan pemecah gelombang yang melindungi pantai dari erosi dan banjir pantai, sehingga warga sekitar pantai bisa aman dari gangguan gelombang tinggi.
Jika rusak, tentunya terumbu karang tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal sehingga dapat menyebabkan bencana bagi manusia sendiri. Ingat karang yang kita nikmati sekarang ini umurnya telah mencapai ribuan tahun. Jika rusak harus menunggu waktu lama untuk kembali ke kondisi yang baik.

SIKAP DAN ETIKET DI SUNGAI SAAT BERARUNG JERAM

Sikap yang paling bermanfaat dan diutamakan ketika berada di sungai saat berarung jeram adalah selalu menjaga sikap, kebiasaan waspada, rileks, selalu berfikir logis, bertindak positif, cepat dan selalu siap melakukan penyelamatan.

MENGGERAKAN PERAHU
Pada kondisi tertentu, personil team tidak bisa mempertahankan posisi duduknya karena dia harus melakukan perpindahan tempat duduk. Kondisi ini biasanya dipengaruhi kondisi perahu, misalnya mangalami wrap pada struktur sungai di dekatnya. Menggerakkan dilakukan untuk menghindarkan perahu kedalam kondisi yang lebih buruk, yaitu mengalami wrap permanen dan perahu terbalik.
Pergerakkan di atas perahu berpedoman pada pengenalan struktur perahu itu sendiri, dimana perahu terbagi dalam 5 (lima) bagian, yaitu bagian depan, belakang, kiri, kanan dan bagian lantai.
Komando mengantisipasi hal tersebut, terdiri dari 6 buah, yaitu :
a. Move to the Forward
b. Move to the Back
c. Move to the Left
d. Move to the Right
e. Get to the Flour
f. Return
g. Bump

ETIKET
Ketika kita melakukan pengarungan, perlu diingat beberapa hal sebagai etiket, yaitu :
o Crew selalu dalam kondisi team work
o Pendayung selalu mengikuti komando
o Jika terjatuh ke air, selamatkan diri sendiri, setelah itu selamatkan orang lain
o Selalu waspada
o Ketika melakukan pengarungan, sesekali melihat ke belakang
o Hindari bertabrakan dengan perahu yang lain
o Jangan berenang di depan perahu
o Utamakan keselamatan
o Berani menyatakan tidak, jika kondisi tidak memungkinkan
o Memulai dan mengakhiri kegiatan dengan berdo'a

tips mencegah hypothermia di gunung

1. Usahakan kalau naik gunung jangan memakai kaos dari katun. Bahan katun jika basah keringat sulit keringnya. Ini biasanya menyebabkan menggigil kedinginan walaupun sudah memakai jaket tebal. Sebaiknya memakai bahan sintetis (polyester/spandex/nylon) yang menyerap keringat dan berlengan panjang. Memang sih bisa ganti kaos, tapi di gunung yang sering ujan mengeringkan kaos jadi pekerjaan tersendiri. Ngeringin make api unggun, wah, jangan deh. Kasihan hutan kita. Cobalah mengurangi konsumsi kayu kecuali itu sangat darurat. Membawa satu baju tapi tetap kering, akan sangat berbeda hasilnya dengan membawa 3 baju tapi basah semua.

2. Bawa bekal yang cukup untuk naik gunung. Bekal praktis seperti coklat batangan, muesli bar, atau energy booster (seperti gel dengan glukosa, biasanya dipakai para pesepeda) sangat berguna sebagai cadangan makanan yang ringan dibawa dan menghasilkan energi lumayan. Juga biasakan mengamati sekitar, jika melewati air sungai atau daun2an yang kita kenali bisa dimakan kalau kepepet.

Dari kiri ke kanan : selimut darurat , makanan energi
Bawah : pisau, kompas, headlamp, biasanya disimpan di ransel bagian atas (gambar
koleksi pribadi)

3. Menjaga tubuh tetap kering dan hangat. Salah satunya selalu membawa ponco, bagaimanapun kondisinya. Kalau punya baju dan jaket tahan air (gore-tex based) juga bisa (tapi ini mahal di ongkos). Jangan lupa kaos tangan dan kaos kaki. Khusus kaos kaki bawa ekstra jika perlu.

4. Kalau jalan sendiri siapkan piranti darurat komunikasi, kalau dengan teman harus saling menjaga. HP kadang kurang efektif karena tidak ada sinyal. Bawa alat darurat sinyal seperti peluit atau cermin. Biasakan saling memperhatikan pendaki lain ketika naik atau turun.

5. Jangan paksakan jalan terus kalau kelelahan dan kecapaian. Berhenti, pasang tenda dan buat makanan atau minuman yang cepat dihidangkan, seperti teh manis atau sup instant. Paksakan walaupun kurang suka, karena makanan adalah sumber energi untuk tetap jalan. Selain itu, makanan juga membuat tubuh jadi hangat karena memulai metabolisme tubuh.

6. Bawa selimut darurat (emergency blanket or space blanket). Ini mungkin sudah ada di Indonesia. Bentuknya seperti lapisan aluminium foil yang tipis dan dipakai untuk menyelimuti tubuh. Fungsinya : membuat tubuh tetap hangat, merefleksikan sinar matahari dan tidak kehujanan. Harganya USD$3.95 sangat ringan. Space blanket ini hanya bersifat memantulkan panas tubuh. Untuk mendapatkan hasil maksimal bisa dibawa Bivy Sack yang terbukti lebih baik hasilnya. Bentuknya seperti selimut plastik, dengan berat sekitar 200gr. Tapi agak mahalan US$33, ditanggung lebih tahan lama dari space blanket.

7. Penghangat tubuh sementara (body warmer). Ini semacam plester tubuh
kalau kedinginan. Biasa dipakai untuk yang melakukan olahraga ektrem di salju (ski, ice climbing, mountaineering) . Kelemahannya : hanya bisa dipakai sekali saja dengan durasi 12 jam. Karena bentuknya tipis dan ringan, biasanya diselipkan di jaket kalau kondisi cuaca dan badan memburuk. Harganya agak mahal, sekitar US$68 untuk 40 plester. Ada juga yang dijual eceran. Seingat saya di Toko Outdoor Singapura ada yang jual (atau saya beli di tempat lain, maaf).

dudi king

dudi king

Pengikut

Cari Blog Ini